Jumat, 06 Februari 2009

THE LAW OF ATTRACTION

THE LAW OF ATTRACTION

Kawand,, izinkan aku untuk bercerita,…….tentang hidup. . .
Aku biasanya berkata “Huh,, sudah deh, aku NYERAH!!!” (kebiasaan BURUK kan??),, namun jangan salah,, sebenernya “I never say die in my heart when I meet with difficulties. Aku akan simpan keinginanku dan percaya kalau tanpa disadari, apa pun yang aku kerjakan ketika itu, adalah penyelesaian dari kesulitan yang aku hadapi, dan itu adalah jalan untukku menggapai impian yang aku harapkan”,,, ok!! (jadi kalian harus gak gak BOLEH BERPRASANGKA BAIK sama aku. . ./ha..,ha.., bingung yah?? Maksudku don’t JUDGE A BOOK FROM ITS COVER!). Well, sekarang ayo kita masuk ke pokok permasalahan!!!!!
Keep calm, please!

Temand,, apa kamu percaya kalau semua yang terjadi pada hidupmu adalah sesuatu yang sebenarnya kamu butuhkan, kamu inginkan, sesuai feeling or dreaming gitu??? Seandainya, kamu mau mengingat kembali segala hal yang kamu kerjakan ketika kamu menghadapi permasalahan, kamu pasti akan sadar bahwa hidupmu sempurna seperti yang kamu ramalkan. Apa kamu pernah berpikir kalau kalimat yang memiliki maksud yang sama tetapi disusun dengan kata-kata yang berbeda akan menghasilkan realita yang berbeda juga??? Hal ini berhubungan dengan proses pembentukan persepsi. Apa pernah terpikir olehmu kalau sebenarnya jumlah perokok yang semakin banyak disebabkan oleh banyaknya kalimat “don’t SMOKING!” yang beredar di tempat umum, begitu juga tulisan DRUGS n FREE SEX/// wow,,,,, apa iya ta? Kok bisa??? Itu karena kata-kata paling pokok adalah SMOKING, DRUGS, and FREE SEX, sehingga dalam pembentukan persepsi, pikiran kita menggeret diri kita untuk lebih mencari tahu apa itu SMOKING and so on,,, sedangkan kata-kata “jangan or don’t alias dilarang terabaikkan” . . . btw nie friends,, kamu nyadar gak kenapa beberapa huruf aku tulis kapital??? Itulah pokok kalimat yang tanpa kita sadari terkadang membentuk persepsi yang salah. . . satu contoh lagi, semisal : ketika KBM berjalan tiba-tiba ada sesuatu yang terjadi di luar kelas dan guru tidak ingin murid mengetahuinya, kata-kata yang seharusnya diucapkan oleh guru tersebut “PERHATIKAN SAYA!” sehingga semua indra siswa akan tertuju kepadanya. BAYANGKAN apabila guru mengucapkan, “jangan LIHAT KE LUAR!”,,, apa yang terjadi??? Jelas murid bertanya-tanya dan justru akan timbul keinginan untuk melihat ke arah luar. Sama seperti ketika kita diberi aba-aba untuk menghadap ke arah yang berlawanan dengan tiang bendera, ketika sang pengibar melakukan kesalahan terhadap bendera saat akan mengibarkannya, dengan harapan agar peserta upacara tidak mengetahui cacat dari flag ceremony itu (pernah gak punya pengalaman seperti itu??). So,, do you understand what’d I mean?// (kalau di fisika hukum “aksi-reaksi”)

Pengalaman yang sedang memenuhi pikiranku adalah ketika aku dimintai pertanggungjawaban oleh wali kelasku yang ketika itu aku ditanya, kata-kata apa yang sebenarnya menjadi motivasi hidupku. Apa yang aku jawab??? “KEGAGALAN adalah awal dari keberhasilan”,, bukan main beliau marah dan menunjukkan kekecewaannya kepadaku. “Kenapa harus KEGAGALAN”, katanya. Aku diam dan mencari tahu di mana letak kesalahanku,, ketika aku paham maksud guruku itu, aku langsung meminta maaf kepadanya. Aku terus mencari tahu kata-kata apa yang cocok untuk menggantikannya,, jadi sekarang ketika aku mendapatkan hasil yang kurang sesuai dengan harapan, aku akan pastikan hatiku berkata “INILAH JALAN MENUJU SUKSES BESAR YANG HAKIKI”. Dan aku harus bisa mempercayainya 100% karena pada hakikatnya itulah yang aku butuhkan untuk memotivasi diriku agar lebih berkembang.

Konklusinya, kata-kata hubung dan perintah kebanyakan hanyalah sebagai tambahan bukan memegang peran utama dalam kalimat! So kawand, selain memperhatikan kalimat, kita mesti biasakan supaya bisa menggunakan kosakata yang benar dalam pembentukan persepsi. Everything is possible in the life! Our life depends on ourselves. We have to remember our destiny, birth and death. Jadi, lakukan yang terbaik di sisa usia. Do you know that it’s the secret of life? It’s the reason why the people life always different. Allah itu benar-benar Maha atas segala sesuatu dan hanya milikNya lah kesempurnaan itu.
PETUALANGAN YANG PALING BERARTI ADALAH HIDUP INI
Be happy,, be optimist,, n survive to be perfect. Go on, putra-putri Indonesia!
#Be careful with my sentences, especially for the word by capital writings,, cz kata-kata yang ku tulis kapital itu ada yang aku jadikan sample kesalahan persepsi, misalnya :
don’t JUDGE A BOOK FROM ITS COVER!
Kata-kata ini yang mengakibatkan teenagers (ya gak juga si… maksudku, kebanyakan orang) sering menilai sesuatu hanya dari luar or fisiknya aja,,
Coba deh ganti dengan,, “HEART IS THE MOST IMPORTANT PERFORMANCE”!!!!!!!!!!
A good person has IB (Inner Beauty): BRAIN, BEAUTIFUL, BEHAVIOUR.
Yg lain silahkan belajar sendiri,, qta sama-sama belajar,, yuk belajar,,, see you, bye2!/.#

*Refresh : Apa bedanya CEPAT BISA dengan BISA CEPAT??

Kamis, 05 Februari 2009

Asal Mula Selat Bali

(test 4 my blog)
Asal Mula Selat Bali

Dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Mereka dianugerahi seorang putera yang diberi nama Manik Angkeran.
Manik Angkeran adalah seorang pemuda yang gagah dan pandai namun ia suka berjudi. Dia sering kalah sehingga terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, terlebih berhutang kepada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan kepada ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendapat wangsit, “Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau memberi sedikit hartanya.”
Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila sambil membunyikan genta serta membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kemudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan agar anaknya tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantunya.
Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, “Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma.”
Manik Angkeran terpesona melihat emas dan intan di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga.
Mendengar kematian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama. “Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini,” katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya.
Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

Tokoh : Sidi Mantra adalah seorang ayah yang sangat bijaksana
Nilai moral : kasih sayang orang tua bukan berarti harus selalu bersama dengan sang putra sebab yang lebih berarti adalah mendidik anak agar dapat bertanggungjawab terhadap hidupnya dan mandiri.